8 Cara Pendiri TikTok Menghasilkan Uang dari Aplikasinya

Diposting pada

Bagaimana cara pendiri TikTok menghasilkan uang dari aplikasinya? TikTok telah menjadi salah satu platform media sosial paling berpengaruh di dunia dengan lebih dari 1 miliar pengguna aktif bulanan. Di balik kesuksesan fenomenal aplikasi berbagi video pendek ini berdiri sosok Zhang Yiming, pendiri ByteDance, perusahaan induk TikTok. Artikel ini akan mengeksplorasi bagaimana Zhang Yiming membangun kekayaannya melalui TikTok dan berbagai operasi bisnis ByteDance.

Pendiri TikTok , Zhang Yiming , dan tim di balik ByteDance (perusahaan induk TikTok), menghasilkan uang dari machine learning (ML) dengan memanfaatkan teknologi ini untuk meningkatkan engagement, mempersonalisasi pengalaman pengguna, dan mengoptimalkan monetisasi melalui berbagai model bisnis. Machine learning adalah inti dari algoritma TikTok yang memungkinkan platform ini menjadi salah satu aplikasi media sosial paling populer di dunia.

Awal Mula ByteDance dan Perjalanan Zhang Yiming

Zhang Yiming mendirikan ByteDance di Beijing pada tahun 2012, awalnya meluncurkan platform agregator berita berbasis kecerdasan buatan bernama Toutiao (yang berarti “Headline” dalam Bahasa Mandarin). Sebelum mendirikan ByteDance, Zhang bekerja di beberapa perusahaan teknologi termasuk Microsoft dan startup perjalanan Kuxun (Zhang, 2020).

Visi awal Zhang adalah menggunakan algoritma kecerdasan buatan untuk mendistribusikan konten yang dipersonalisasi kepada pengguna. Pandangan visioner ini menjadi fondasi bagi semua produk ByteDance, termasuk TikTok. Zhang melihat peluang yang tidak dimanfaatkan dalam pencocokan konten dengan preferensi pengguna secara algoritmik, sebuah pendekatan yang kemudian menjadi keunggulan kompetitif utama perusahaannya (Brennan, 2020).

Menurut Forbes, Zhang Yiming memiliki kekayaan bersih sekitar $65,5 miliar per 2025, menjadikannya salah satu orang terkaya di dunia. Sebagian besar kekayaannya berasal dari kepemilikannya di ByteDance, yang telah berkembang menjadi salah satu perusahaan startup paling berharga di dunia dengan valuasi lebih dari $220 miliar (Forbes, 2025).

Cara Pendiri TikTok Menghasilkan Uang

Pendiri TikTok, atau lebih tepatnya perusahaan induknya ByteDance, telah berhasil mengembangkan platform ini menjadi salah satu aplikasi media sosial paling populer di dunia. TikTok menghasilkan uang melalui berbagai model bisnis yang dirancang untuk memonetisasi basis pengguna yang besar dan engagement yang tinggi. Berikut adalah cara utama TikTok menghasilkan uang:

1. Iklan (Advertising)

Salah satu sumber pendapatan terbesar TikTok berasal dari iklan. Platform ini menawarkan berbagai format iklan yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan pengiklan. Beberapa jenis iklan yang tersedia di TikTok meliputi:

  • In-Feed Ads : Iklan yang muncul di antara video organik di halaman For You (FYP). Pengguna dapat menggeser ke video berikutnya setelah melihat iklan.
  • Brand Takeovers : Iklan layar penuh yang muncul saat pengguna membuka aplikasi. Ini memberikan eksposur langsung kepada merek.
  • TopView Ads : Mirip dengan Brand Takeovers, tetapi lebih panjang dan biasanya ditampilkan sebagai konten pertama yang dilihat pengguna.
  • Hashtag Challenges : Merek dapat membuat tantangan kreatif dengan hashtag unik untuk melibatkan pengguna. Misalnya, pengguna diminta membuat video dengan tema tertentu yang dipromosikan oleh merek.
  • Branded Effects : Efek augmented reality (AR) atau filter khusus yang dibuat oleh merek untuk digunakan pengguna dalam video mereka.
Baca Juga:  Machine Learning Rahasia Kesuksesan TikTok Revenue

Menurut (Statista, 2024), pendapatan iklan TikTok diperkirakan mencapai $18 miliar pada tahun 2023 , menjadikannya salah satu platform iklan digital dengan pertumbuhan tercepat.

Cara Pendiri TikTok Menghasilkan Uang dari Aplikasinya

2. TikTok Shop (E-Commerce Integration)

TikTok telah mengembangkan fitur e-commerce yang memungkinkan pengguna membeli produk langsung dari aplikasi. Fitur ini dikenal sebagai TikTok Shop dan memungkinkan penjual untuk menampilkan produk mereka di video atau live streaming. TikTok menghasilkan uang melalui:

  • Komisi Penjualan : TikTok mengambil persentase dari setiap transaksi yang dilakukan melalui platform.
  • Biaya Langganan untuk Penjual : Penjual yang ingin menggunakan fitur lanjutan atau mendapatkan visibilitas lebih tinggi mungkin dikenakan biaya tambahan.
  • Promosi Produk : TikTok juga menawarkan opsi untuk mempromosikan produk melalui iklan berbayar.

Model ini sangat sukses di pasar seperti Asia Tenggara , di mana TikTok Shop telah menjadi salah satu platform belanja online favorit.

3. Live Streaming dan Virtual Gifts

Fitur live streaming di TikTok memungkinkan pengguna untuk melakukan siaran langsung dan berinteraksi dengan audiens mereka. Selama live streaming, penonton dapat memberikan virtual gifts (hadiah virtual) kepada pembuat konten. Hadiah ini kemudian dapat dikonversi menjadi uang nyata. TikTok mengambil bagian dari pendapatan dari setiap hadiah virtual yang diberikan.

Contoh: Jika seorang pengguna memberikan hadiah senilai $10 kepada pembuat konten, TikTok mungkin mengambil 30%-50% dari jumlah tersebut sebagai komisi.

4. Kemitraan dengan Kreator Konten

TikTok bekerja sama dengan content creators populer melalui program Creator Fund dan kemitraan brand. Meskipun ini bukan sumber pendapatan langsung bagi TikTok, popularitas platform meningkat karena konten yang dihasilkan oleh para kreator. Hal ini, pada gilirannya, menarik lebih banyak pengiklan dan pengguna, yang berkontribusi pada pendapatan iklan.

  • Creator Fund : TikTok membayar kreator berdasarkan jumlah views dan engagement mereka. Meskipun ini adalah investasi bagi TikTok, ini membantu membangun ekosistem konten yang kuat.
  • Sponsored Content : Banyak kreator TikTok bermitra dengan merek untuk mempromosikan produk secara organik. TikTok sering kali mendapat manfaat tidak langsung dari kesepakatan ini melalui peningkatan engagement.

5. Layanan Berlangganan (Subscription Models)

Meskipun masih dalam tahap awal, TikTok sedang menjajaki model berlangganan untuk layanan premium. Contohnya:

  • TikTok Premium : Pengguna dapat membayar untuk menghilangkan iklan, mendapatkan akses ke fitur eksklusif, atau menikmati konten premium.
  • Subscriptions for Creators : Pengguna dapat berlangganan akun kreator favorit mereka untuk mendapatkan konten eksklusif, seperti video behind-the-scenes atau interaksi langsung.

Model ini mirip dengan platform seperti YouTube Premium dan Patreon, tetapi masih dalam tahap pengembangan.

Baca Juga:  Machine Learning Rahasia Kesuksesan TikTok Revenue

6. Data Analytics dan Insights

TikTok memiliki akses ke data pengguna yang sangat besar, termasuk preferensi, perilaku, dan tren konsumsi konten. Data ini dapat dijual atau digunakan untuk menyediakan layanan analitik kepada perusahaan dan pengiklan. Misalnya:

  • Consumer Insights : Perusahaan dapat membeli laporan tentang tren konsumen berdasarkan data TikTok.
  • Targeted Advertising : TikTok menggunakan data pengguna untuk menawarkan iklan yang lebih tersegmentasi kepada pengiklan.

7. Ekspansi ke Layanan Lain

ByteDance, perusahaan induk TikTok, juga mengembangkan layanan lain yang saling terintegrasi dengan TikTok. Misalnya:

  • Douyin (versi China dari TikTok) : Platform ini memiliki fitur e-commerce yang jauh lebih matang daripada TikTok global.
  • Music Streaming : TikTok sedang menjajaki peluang untuk masuk ke industri musik streaming dengan lisensi lagu-lagu populer.

8. Lisensi Teknologi

ByteDance juga menghasilkan uang dengan melisensikan teknologi AI dan algoritma rekomendasi TikTok kepada perusahaan lain. Teknologi ini digunakan untuk meningkatkan engagement dan personalisasi di platform lain.

Diversifikasi ByteDance: Lebih dari Sekadar TikTok

Kekayaan Zhang Yiming tidak hanya berasal dari TikTok. ByteDance mengoperasikan beragam aplikasi dan layanan yang berkontribusi signifikan terhadap pendapatan perusahaan:

1. Douyin

Versi TikTok untuk pasar Tiongkok, Douyin, adalah sumber pendapatan utama ByteDance. Menurut laporan Blomberg, Douyin menghasilkan pendapatan sekitar $80 miliar pada 2022, jauh melebihi TikTok versi internasional (Bloomberg, 2023).

2. Toutiao dan Produk Berita

Platform berita berbasis AI original ByteDance, Toutiao, terus menjadi pemain dominan di pasar agregasi berita Tiongkok dengan lebih dari 200 juta pengguna aktif harian. Toutiao menghasilkan pendapatan terutama melalui iklan native dan sponsored content (Xiao, 2017).

3. Layanan Pendidikan dan Enterprise

Sebelum penindakan pemerintah Tiongkok terhadap perusahaan pendidikan teknologi, ByteDance berinvestasi besar di sektor edtech dengan produk seperti Gogokid dan Guagualong. Meskipun telah menskala ulang operasi edtech-nya, ByteDance tetap aktif dalam layanan perusahaan dan produktivitas seperti Lark (Feishu di Tiongkok), platform kolaborasi perusahaan (Kharpal, 2021).

Referensi

  1. Asplund, J & Ballve, M. (2025). Equity Research ByteDance. Paper
  2. Brennan, M. (2020). Attention Factory: The Story of TikTok and China’s ByteDance. China Channel.
  3. Cowan, Peter. (2025). Douyin hit $490b GMV in 2024, 30% higher than previous year. Tech in Asia.
  4. Forbes. (2025). The World’s Billionaires: Zhang Yiming. Forbes Billionaires List.
  5. Iqbal, M. (2025). TikTok Revenue and Usage Statistics (2025). Business of Apps.
  6. Xiao, Eva. (2017). China’s most addictive news app Toutiao eyes world domination with AI feeds. Tech in Asia.
  7. Kharpal, Arjun. (2021). Founder of TikTok owner ByteDance steps down as chairman as Chinese tech execs quit day-to-day roles. CNBC.
  8. Statista. (2024). TikTok net advertising revenue growth worldwide 2022-2023. Published by Statista Research Department.
  9. Bloomberg. (2023). Sales of TikTok owner ByteDance up over 30 per cent in 2022 to reach US$80 billion, matching Tencent’s revenue. South China Morning Post.
  10. Zhang, Y. (2020). Letter from Zhang Yiming to ByteDance Employees. ByteDance Official Blog.